Friday, November 18, 2011

Hortensia peninggalan oma


Di halaman depan rumah kami ada tanaman bunga hortensia atau hydrangea yang warnanya biru-biru ungu putih kuning gitu deh, karena banyak warnanya dalam sekumpulan bunganya itu. oma sangat sayang sama tanaman bunga yang satu ini, setiap hari disiramin, saking sayangnya pada bunga ini kata oma, jika suatu hari kami pindah rumah, jangan lupa dibawa serta, ini peninggalan oma. bunga hortensia ini sebetulnya sih biasa-biasa aja dan banyak dijumpai diberbagai tempat, namun tanaman yang ada dihalaman oma ini ada ceritanya. dahulu kala tetangga sebelah rumah kami, teh ipah, membeli bunga ini dari tukang bunga keliling. ketika dibelinya, tanaman ini sedang berbunga gomplok besar dan bulat, bagus banget. bunganya tahan lama, berhari-hari, tapi nana nggak merhatiin berapa lama bunganya bertahan sebelum gugur. setelah berbunga sekali itu, tanaman itu tidak pernah berbunga lagi, daunnya aja yang tumbuh subur, ditunggu-tunggu ga muncul-muncul lagi bunganya, akhirnya teh ipah kesel memeliharanya lalu mencabut bunga itu dan membuangnya ditepi jalan untuk diambil tukang sampah yang setiap hari kamis mengambil sampah dikompleks kami. pada hari H pembuangan sampah, semua ibu-ibu pada keluar rumah membawa sampah mereka masing-masing, begitu juga dengan oma. lalu oma iseng menengok ke jalan depan rumah teteh ipah, oma merasa sayang kalo tanaman itu dibuang, jadi oma minta aja sama teh ipah untuk dipelihara sama oma. teh ipah memperbolehkannya dan bercerita tentang tanaman itu yang belum berbunga-berbunga sampe kesal dan akhirnya memutuskan untuk dibuang aja. sejak hari itu, maka tanaman itu sekarang berada di pekarangan rumah kami, sama oma ditanam di pot bunga besar dari semen bertaburkan pasir-pasir hias disekeliling body potnya. tanahnya tanah biasa diambil dari tanah yang ada dihalaman, dan diatasnya ditanamlah tanaman aneh itu, tadinya kita ga tau namanya, tapi tau pernah lihat bunganya, ketika tukang kembang langganan keliling lewat depan rumah menawarkan bunga-bunganya, oma sekalian nanya apa nama tanaman itu, mang tukang kembang bilang namanya hortensia, tapi dina menyebutnya kembang berondong, karena bentuknya bulat seperti jenis makanan khas sunda yang bulat sebesar bola, manis rasanya dari ketan yang dimasak sedemikian rupa sehingga jadi snack yang terkenal itu. oma juga bertanya kenapa katanya gak ngembang-ngembang tanaman itu, kata si emang karena ga dipupuk. oma belum pernah lihat bunga punya tanaman itu, apa lagi memeliharanya, kalo ada tukang kembang lewat, yang dibeli oma adalah bunga mawar atau melati, atau anggrek. jadi oma gak tau bunganya tanaman itu seperti apa, kalo nana dan dina udah pernah lihat dirumah orang lain atau dijalan atau digambar-gambar jadi tau bentuk bunganya.
walhasil, oma menanam tanaman itu sudah 2 tahun, yang ada hanya daunnya saja, subur sekali, hijau, segar, besar, tapi sama dengan teh ipah, belum berbunga lagi. sampai suatu hari oma hendak membuangnya, nana bilang jangan oma, biar aja kita memelihara tanaman berdaun aja, daunnya bagus, seger-seger. jadilah tanaman itu ga jadi dibuang, dan oma tetap memeliharanya, rajin disiram, ga dipupuk juga sih, didiamkan saja begitu.






ajaib, suatu hari setelah 3 tahun, ada yang muncul dari salah satu batang tangkainya, bakal bunga, oma seneng banget, tiap hari diperhatikan perkembangannya, lama-lama bunganya mekar, bagus, besar, warnanya berubah waktu agak kuncup berwarna kuning putih agak ungu, lama kelamaan dominan warna ungunya. oma seneng banget, segini tuanya oma baru tau ada bunga seperti itu katanya, dina disuruhoma untuk memfoto bunga" langka" dirumah kami itu, foto-fotonya banyak, dari berbagai sudut. gak lama ada kuncup-kuncup lain dan bermekaran juga akhirnya. setelah bunga pertama dan kedua gugur, muncul lagi kuncup-kuncup lainnya untuk bermekaran lagi. nah sekarang setelah oma tiada, tanaman itu belum berbunga lagi, masih daun aja, alhamdulilah oma sempat melihat bunga tanaman hortensia kesayangannya ini, tadinya oma juga hampir putus asa, berdauuuuuuun terus.. kapan oma lihat bungaaaanya... akhirnya oma tambah sayang dengan tanaman ini. sampe sekarang nana juga ga tau cara memeliharanya, didiemin aja gitu dihalaman, disiramin aja kalo inget, udah deh, tapi hidup kok...heheheh.... nana dan dina juga sayang dengan tanaman ini kok, hanya ga punya waktu untuk menelitinya tiap hari dan cari tau budidaya dan pemeliharaannya... ntar lah suatu hari nanti di ulik bagaimana sih caranya agar selalu banyak bunganya, sekarang mah, pokoknya masih hidup dan berdaun subur, bagus untuk mata melihat warna hijaunya yang cerah dan kokoh loh daunnya itu... sejauh ini nana baru tau bahwa :
Hortensia (Hydrangea) adalah nama genus dari 70-75 spesies tumbuhan berbunga yang berasal dari Asia Timur dan Asia Selatan (Jepang, Tiongkok, Himalaya, Indonesia), Amerika Utara dan Amerika Selatan. Sebagian besar spesies berasal dari Jepang dan Tiongkok. Tanaman semak dengan tinggi 1 sampai 3 meter, tapi ada juga yang merambat di tanaman lain hingga mencapai ketinggian 30 meter. Daun berbentuk bulat telur, tepi beringgit, warna hijau muda berkilau. Selain dari spesies yang tumbuh di daerah beriklim sejuk yang memiliki sifat menggugurkan daun (tumbuhan peluruh), sebagian besar spesies merupakan tumbuhan hijau abadi.
Hortensia juga dikenal dengan nama kembang bokor, sedangkan dalam bahasa Melayu dikenal dengan nama bunga tiga bulan.
Perbungaan majemuk, berbentuk malai, keluar dari ujung tangkai, membentuk rangkaian membulat seperti sanggul, di daerah beriklim sejuk mekar di awal musim semi hingga akhir musim gugur. Pada sebagian spesies, malai terdiri dari 2 jenis bunga, kelompok bunga yang fertil di tengah malai dan bunga-bunga steril yang berukuran lebih besar terangkai membentuk lingkaran. Ada juga spesies yang memiliki bunga yang semuanya fertil dan bentuknya sama.
Pada tanaman ini yang terlihat seperti daun mahkota sebenarnya adalah daun kelopak.
Bunga berwarna putih pada sebagian besar spesies, tapi beberapa spesies terutama H. macrophylla mempunyai bunga yang bisa berwarna biru, merah, merah jambu, atau ungu bergantung pada tingkat pH tanah. Sewaktu masih kuncup, bunga berwarna hijau, berubah menjadi putih, sewaktu mekar berwarna biru muda atau merah jambu yang secara bertahap berubah menjadi warna-warna yang lebih tua tua (biru tua atau merah) sebelum bunga rontok. Tanah yang bersifat asam menghasilkan bunga berwarna biru, tanah dengan pH normal menghasilkan bunga berwarna putih krem, dan tanah yang bersifat basa menghasilkan bunga berwarna merah jambu atau ungu. Hortensia merupakan salah satu dari tanaman yang pada daun bunga mengumpulkan unsur aluminium yang dilepaskan tanah yang bersifat asam sehingga bunga menjadi berwarna biru.
nah baru tau segitu aja, jadi bunga oma itu adalah hortensia yang berjenis Hydrangea macrophylla, hortensia dengan daun besar-besar (dari asalnya bagian selatan Jepang). nanti kalo lagi rajin bercocok tanam, nana juga mau beli tanaman ini lagi yang warnanya berbeda, katanya ada yang jadi warna merah juga tergantung pH media tanahnya... tapi nantilah some times..... dan kalo kita punya rumah lain, kita gak akan lupa membawa bunga hortensia peninggalan oma ini, dan kita perbanyak hortensianya dengan teman-teman sejenisnya, pada dasarnya nana suka menanam bunga dan tanaman apotek hidup apalagi kalo pada subur-subur... seneng deh..... do'a in ya, rumahnya nana nanti halamannya besaaaaar jadi tanaman bunganya banyak..... nanti kita foto lagi seperti keinginan oma.... tunggu ya...

No comments:

Post a Comment