Thursday, April 4, 2013

Allah menyayangiku, Subhanallah!!!

Ujian yang Allah berikan adalah wujud dari kasih sayang Allah kepada hambanya. Allah sudah memberikan jalan keluarnya, yaitu sabar dan shalat.
"Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu."(QS. Al-Baqarah ayat 45)

“Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Ilah selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal.”
(QS. At-Taubah ayat 129)

Jika ujian ini sungguhlah berat, ingatlah firman Allah dalam QS. Yusuf ayat 87 yang berisi peringatan, “dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir. “

sehingga kita harus  bertawakkal pada-Nya. Tawakkal inilah yang menjadi sebab keluar dari kesempitan yang ada. Karena Allah sendiri telah berjanji akan mencukupi orang yang bertawakkal pada-Nya. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” (QS. Ath Tholaq: 3)

Kita diuji Allah sesuai kemampuan kita, sehingga kita harus yakin kita mampu melewati ujian ini QS. Al-Baqarah ayat 286 yang artinya “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.”

Dalam syair Arab dikatakan, “Sabar itu seperti namanya, pahit rasanya, namun akhirnya lebih manis daripada madu.

AL BAQARAH (155-157)
وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ ٢:١٥٥
الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ ٢:١٥٦
أُولَٰئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِّن رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ ٢:١٥٧
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan,”Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.” Mereka itulah yang mendapatkan keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Rabbnya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk”. [QS A.,l Baqarah/2:155-157]


 Syaikh Abdur-Rahman as-Sa’di rahimahullah dalam tafsirnya menyatakan: “Allah Subhanahu wa Ta’ala memberitahukan, bahwa Dia pasti akan menguji para hambaNya dengan bencana-bencana. Agar menjadi jelas siapa (di antara) hamba itu yang sejati dan pendusta, yang sabar dan yang berkeluh-kesah. Ini adalah ketetapan Allah Subhanahu wa Ta’ala atas para hamba-Nya. Seandainya kebahagiaan selalu menyertai kaum Mukminin, tidak ada bencana (yang menimpa mereka), niscaya terjadi percampuran, tidak ada pemisah (dengan orang-orang tidak baik). Kejadian ini merupakan kerusakan tersendiri. Sifat hikmah Allah Subhanahu wa Ta’ala (ini) menggariskan adanya pemisah antara orang-orang baik dengan orang-orang yang jelek. Inilah fungsi musibah”.

 Allah Subhanahu wa Ta’ala menjelaskan kriteria orang-orang yang bersabar. 
الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
“(Yaitu), orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un”.

 Betapa besar balasan kebaikan yang diperoleh orang-orang yang mampu bersabar, menahan diri dalam menghadapi musibah dari Allah, Dzat yang mengatur alam semesta ini.

“Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berdukacita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (al-Hadid: 22—23)

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
مَا أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ ۗ وَمَن يُؤْمِن بِاللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُ ٦٤:١١
“Tidak ada sesuatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali denga izin Allah; Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya.” [QS At Taghabun/64:11]

Bahkan hakikatnya musibah itu mendatangkan berbagai kemanfaatan. Diungkapkan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah : “Bencana-bencana merupakan kenikmatan. Sebab menggugurkan dosa-dosa dan menuntut adanya kesabaran, sehingga memperoleh pahala. Juga mengharuskan inabah (kembali) kepada Allah, menghinakan diri kepada-Nya, berpaling dari sesama manusia dan kemaslahatan penting lainnya. Terhapusnya dosa dan kesalahan dengan adanya musibah-musibah, (juga) termasuk kenikmatan yang besar…”.


Aku diberi ujian oleh Allah SWT agar aku lebih mendekatkan diriku kepadaNya, senantiasa lebih dekatkan diriku kepadaNya lewat do'a-do'aku, Allah merindukan suaraku bertilawah, bertasbih, beristighfar, bertakbir, menemuinya dipenghujung malam, menemuinya diwaktu dhuha, berlama-lama didekatnya dengan shalat-shalat sunnat rawatibku, menghafal asmaMu, menghafal kalam-kalamMu yang 30 juz itu...subhanallah... Aku menikmatinya Yaaaa Allah... jadikan aku sebagai hambamu yang selalu Kau sayangi yaaa Allah Yaaa Rabbbb
Niscaya jika tidak Engkau menguji hamba, hamba masih dengan amalan-amalan hamba yang lalu yaitu amalan-amalan biasa-biasa saja , sehingga Engkau menguji hamba agar hamba berlebih mendekat kepadaMu... Alhamdulillah... alhamdulillah..alhamdulillah.... semoga hamba selalu dapat senantiasa mendekat kepadaMu dengan segala aktivitas hamba yang Engkau sukai....
Hamba senantiasa berdo'a mendatangiMu wahai Rabb yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, meminta solusi dari semua persoalan hamba, walau sampai sekarang belum terkabulkan, hamba masih harus terus berhusnuzon padaMu, Ikhlas, bersabar dan berserah diri... sesungguhnya engkau yang Maha Mengetahui apa yang terbaik bagi hamba.....hamba mohon Yaa Allah senantiasa dampingi hamba dan keluarga kecil hamba mengarungi perjuangan kami didunia ini mengharap ridhoMu untuk kebahagiaan kami di dunia dan mengharap kebahagiaan di surgaMu kelak. amin.


"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan:"Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?
Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta."
(QS Al-Ankabut ayat 2-3)




"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.''(QS Al-Baqarah ayat 216)

Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan.” (QS. Ath Tholaq: 7)

QS. Ali-Imran ayat 139 “Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman. “

"Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertaqwalah kepada Allah
supaya kamu beruntung".
(QS Al-Imran ayat 200)

Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Al-Insyirah: 5-6).

Rasulullah SAW bersabda;
“Bergembiralah kalian semua, karena akan datang bagi kalian kemudahan, kesukaran tidak akan mengalahkan dua kemudahan”.

Rasulullah SAW bersabda;
“Bergembiralah kalian semua, karena akan datang bagi kalian kemudahan, kesukaran tidak akan mengalahkan dua kemudahan”.


Di penghujung ujian yang Allah berikan, ada hadiah yang telah Allah persiapkan bagi hambanya yang mampu melewati ujian demi ujian hanya dengan meminta pertolongan-Nya melalui sabar dan shalat dan hanya menggantungkan harap pada-Nya, yaitu surga!
Allah berfirman, dalam QS. At-Taubah ayat 111 “Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka.”

“Dan barang siapa memudahkan orang yang kesulitan maka Allah l mudahkan baginya di dunia dan akhirat. Barang siapa yang menutupi (aib) seorang muslim maka Allah l akan tutup (aibnya) di dunia dan akhirat. Allah l akan membantu seorang hamba selama hamba mau membantu saudaranya.” (HR. Muslim)
Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain 1587, (QS. 94:7)
dan hanya kepada Rabbmulah hendaknya kamu berharap". (QS. 94:8)

kelak terang akan menggantikan gelap, siang mengganti malam, kelapangan akan akan menggantikan kesempitanku Amin.
 
Subhanallah…
    

No comments:

Post a Comment