Tuesday, June 28, 2011

Innalillaahi wainnailaihi rojiun


Keluarga Nana sedang berduka cita, telah berpulang ke Rahmattullah, oma kami tercinta, Siti Ernaningsih binti H. Yaw Hambari, tgl. 21 juni 2011, pukul 09.40 di RS. Dustira Cimahi. Kami mohon maaf atas segala kesalahan beliau semasa hidup, mohon doa untuk beliau, semoga diampuni segala dosa-dosanya, diterima iman islamnya, diberikan tempat yang layak disisi-Nya, diterangkan kuburnya, dilapangkan kuburnya, dilindungi dari siksa kuburnya di alam barzah hingga hari kiamat kelak.




Nana tidak menyangka oma begitu cepat meninggalkan kami, padahal oma masih ingin menggendong buyutnya yang masih dalam kandungan nana, nana bilang 2 minggu lagi utun akan lahir dan oma yang menggendongnya pulang ke rumah dari rumah sakit seperti rencana oma ketika nana membeli selimut topi untuk utun diakhir bulan lalu. oma pasti panjang umur dan bisa menunggui kelahirannya. oma juga minta dibelikan kereta bayi yang bagus dan besar karena utun pasti besar dan panjang seperti papanya, kelak oma yang mengayun-ayunnya karena masih kecil pasti banyak bobo jadi oma bisa mengasuhnya jika nana kerja, nanti kalo udah besar dan tenaganya kuat baru cari pengasuh untuk membantu mengasuh karena oma sudah tidak kuat menggendongnya. nana selalu yakin bahwa oma akan dapat melewati masa itu sehingga nana yakin oma masih kuat dan berusia panjang.
begitu pula, oma bilang nana walau udah gede tapi masih bodoh belum bisa mengurus bayi, belum pengalaman, harus dibantu oleh oma nanti mengurus utun. nana senyum-senyum aja mendengarnya, nana selalu yakin kelak ada oma yang membantu nana untuk mengurus utun dengan nasehat-nasehat dan petunjuk-petunjuknya. nana yakin oma masih akan ada untuk nana. begitu pula dengan rencananya tentang pernikahan adikku dina, nanti oma yang mengurusnya karena mamah udah tidak ada, jadi tanggung jawab berada pada pundak oma untuk mensukseskan walimatul'ursy tersebut, nana selalu yakin oma masih akan berumur panjang. Tapi ternyata Allah mempunyai keputusan yang berbeda.
Sudah seminggu ini oma mengeluh bahwa sakit di dada. kita kedokter hari senin di apotek serumpun bambu cimahi, kita bergandengan dan tertawa karena orang0orang akan bingung melihat kita siapakah yang jadi pasiennya? yang berperut buncit atau ibu sepuhnya yang terlihat bugar? dokter memeriksa oma dengan ramah dan hasilnya juga memuaskan, tidak ada yang perlu dikhawatirkan, oma sakit dadanya tetapi tidak batuk atau sesak, sehingga kondisi paru-paru bagus. begitu pula detak jantung bagus, diperiksa dengan stetoskop biasa. tekanan darah normal 120/80. dokter Isam menduga oma terkena rematik diotot dada, diberi obat saja. oma senang karena dokternya baik dan hasilnya juga bagus. tetapi setiap malam oma masih membangunkan nana, mengeluh dadanya sakit sekali, obatnya sudah diminum. akhirnya dikerok dan dibalur punggungnya, setiap malam, sampai hari jum'at kita berencana pindah dokter untuk diperiksa, kebetulan mati lampu ditempat praktek dokter sehingga oma yang dianter kang dani pulang lagi kerumah. Esoknya hari sabtu, bersamaan dengan nana periksa kehamilan utun kita juga memeriksakan oma ke dokter Ekarianti di apotek budhi rahayu, hasil pemeriksaannya juga bagus, ditemani nana dan oma yang tampak bugar dari luar, paru-paru ok, detak jantung ok, tapi oma bilang seperti perutnya penuh, berarti dokter mengindikasikan maagnya agak kumat, diberi obat maag. oma masih menunggu nana periksa kehamilan utun sebentar karena kang dani ingin melihat usg utun, utun alhamdulilah sehat, hanya nana yang agak tinggi tensinya 160/90, gak boleh asin-sin makanannya apalagi nana bengkak-bengkak kaki dan tangannya. setelah nana selesai periksa, oma diantar pulang sama akang, nana nebus obat.
Hari minggu kami sekeluarga ke pernikahan Fanny dan Indra ke cihampelas cililin. kami sebagai anggota keluarga mempelai pria, ibu indra menginap di rumah kami. sehabis akad, oma dan dina diantar kang dani pulang ke rumah. nana sampe sore ditempat pesta dijemput lagi sama akang. hari senin, oma biasa beraktivitas dengan aktifnya, ibunya indra masih ada dirumah menunggu pesawatnya yang ke medan nanti hari jumat. selasa dini hari oma seperti biasa membangunkan nana, mengeluh dadanya sakit lagi, nana kerokin sebentar dan dibalur, dielus-elus punggung dan dadanya, nana tidur disamping oma untuk terakhir kalinya, nana tinggal ketika menjelang shubuh, nana bersiap-siap didapur dan dibelakang bersama dina, gak lama jam 6 oma minta diantar ke ugd rs. dustira, oma meminta kang dani tidak usah kerja, dina juga tidak usah kerja. nana bilang, nana harus kerja karena fanny sedang cuti menikah, dan dini serta rinda masih baru belum matang untuk ditinggal dikantor, lagi pula oma tampak sehat dari luar, dicarikan becak oleh kang dani, oma diantar dina ke ugd, dina sudah pintar tentang administrasi rumah sakit karena sering mengurus bapak kontrol. kang dani mengiringi naek motor. nana dirumah bersiap-siap untuk ke kantor, gak lama nana telp akang untuk menjemput nana ke kantor, sampe dikantor nana, akang males kerja ingin menemani oma, nana bilang oma gak apa-apa nanti pulang kerja kita tengokin ke rs karena pasti disuruh opname, gak usah khawatir karena ada dokter dan suster. akang pergi kerja dengan berat hati. jam 9 dina selalu nelp tentang diagnosa dokter, oma kena serangan jantung akut, obat-obatnya dan akhirnya oma diopname. jam 9.10 dina nelp lagi oma keadaannya gwat terkena serangan jantung tiba-tiba, nana segera ke rs, nana sedih dan menyesal kenapa tidak libur saja hari ini, tetapi tadi kan oma terlihat segar bugar, dadah dari becak kepada tetangga di sepanjang perjalanan ke rs, tidak mengkhawatirkan, sesampai di rs nana gak keburu ketemu oma yang masih hidup, oma sudah tiada, sudah terbujur kaku, adik dina termenung sendiri didekatnya, nana menangis minta maaf tidak mendampingi oma. nana tidak bisa berfikir dan bertindak, nana shock, memikirkan buyutnya belum lahir. bapak segera di telp pulang dari lampung, oma disemayamkan di rumah, keesokann harinya dimakamkan jam 9 pagi. semua pada berkunjung ke rumah, teman, saudara, tetangga, semua menghibur nana dan adek. mereka bilang oma bagus sekali akhir hayatnya, tidak ingin menyusahkan orang lain, oma badannya bersih dan masih lemas ketika dimandikan, nana turut memandikan oma seperti dulu nana juga turut memandikan jenazah mamah. nana masih bersedih sampai kemaren sore hari pertama nana bekerja, pulang ke rumah biasanya oma menyambut kepulangan nana, membukakan pintu gerbang karena dikunci takut ada yang jahat masuk, tetapi kemarin bukan oma yang menyambut nana, tidak ada lagi oma yang menyambut nana pulang kerja, ada like dan ibu mertua yang menyambut nana juga ada bapak diteras menyambut nana pulang, nana nangis, semua pada bingung dan bersedih, mereka bilang nana harus merelakan oma dengan ikhlas, kemarin 7 hari sudah oma pergi, oma nanti akan bertemu anak kesayangannya semat awayang, ketemu mamah tintin. oma pasti senang. selamat jalan oma sayang, nana selalu sayang dan ingat oma, nanti akan banyak cerita nana tentang oma kepada anak-anakku kelak. oma yang juga sayang kang dani sebagai cucu mantunya dan merawat kami selama 2 tahun kebelakang, kang dani juga sayang oma dan kehilangan oma. tunggu kami oma, kelak kami akan menyusulmu dan mamah. semoga nana, kang dani, bapak dan dina senantiasa tabah dan sabar menghadapi semua cobaan ini, buyut oma sebentar lagi lahir, nanti senin 4 juli 2011 nana mulai cuti, semua orang bilang nana harus sehat tidak boleh banyak menangis dan bersedih, kasihan bayiku didalam kandungan, harus banyak makan biar ada tenaga, dan senantiasa mendoakan oma dan mamah. oma, mamah doakan nana ya agar persalinan nana lancar dan memberikan buyut serta cucu yang sehat dan kuat untuk menghiasi hari-hari di keluarga kita ini. I love you oma, i love you mamah. Semoga rahmat Allah selalu meliputi oma dan mamah dialam barzah. amin, amin ya robbal alamin.