Monday, November 29, 2010

Setahun Pernikahan Kami



Ketika dihari pernikahanku setahun yang lalu, Ahad, 29 November 2009, aku menerima surat yang berbunyi seperti ini:
Renungan untuk Istri (menantu)
Pernikahan atau perkawinan membuka tabir rahasia. Suami yang menikahi kamu, tidak semulia Rasulullah Muhammad SAW, atau segagah Musa AS. Tidak setaqwa Ibrahim AS, dan setampan Yusuf AS, justru suamimu adalah pria akhir zaman yang punya cita-cita membangun keturunan yang shaleh.
Pernikahan atau perkawinan mengajarkan kepada kita berkewajiban sama. Suami menjadi pelindung, kamu penghuninya. Suami adalah pilot, kamu navigatornya. Suami bagaikan balita yang nakal, kamu adalah penuntun kenakalannya. Saat suami menjadi raja, kamu nikmati anggur singgasananya. Ketika suami menjadi bisa, kamulah penawar racunnya. Ketika suami menjadi masinis yang lancing, sabarlah memperingatinya.
Pernikahan atau perkawinan mengajarkan kita perlunya iman dan taqwa utnuk belajar meniti sabar dan meraih ridha Allah SWT, karena memiliki suami yang tidak segagah mana, justru kamu akan tersentak dari alpa. Kamu bukanlah Khadijah yang begitu sempurna didalam menjaga, dan bukanlah hajar yang begitu setia dalam sengsara, kamu hanya wanita akhir zaman yang berusaha menjadi shalehah. Amin.
Pernikahan atau perkawinan mengajarkan kita berkewajiban sama, kamu bukanlah yang sempurna, kalian suami istri akhir zaman yang berusaha menjadi shaleh dan shalehah, dan berusaha menciptakan keluarga yang sakinah.
Selamat menempuh hidup baru, semoga banyak rejekinya. Amin.

Hari ini, genap setahun penanggalan masehi, nana menjadi istri akang. Hari ini Senin, 29 November 2010 Nana seneng banget….., ternyata nana memang ga salah pilih. Begitu banyak pertimbangan dan masukan dari semua orang, segalanya sudah nana fikirkan masak-masak kala itu. Yang inikah yang akan menjadi suami nana kelak?. Benar ga pilihan nana ini?. Banyak pertanyaan dalam otak nana, bagaimana bisa mengetahui bahwa ini adalah orang yang tepat ya menjadi calon suami nana?.Nana mengikuti intuisi dalam diri nana, bahwa inilah orang yang nana cari, orang dengan pribadi dan karakter yang tangguh yang bisa nana gantungkan harapan masa depan nana padanya, yang bisa melindungi nana dimasa datang, yang hatinya baik, tidak penuh kebohongan, perhatian dan rela berkorban untuk nana, yang akan menjadi imam dalam keluarga bahagiaku kelak, yang akan menjadi ayah yang baik untuk anak-anak kami kelak, yang nana bisa terima dan mengerti segala kelebihan dan kekurangannya dan keluarganya, seperti akang menerima dan mau mengerti segala kelebihan dan kekurangan nana dan keluarga nana.
Seperti, ketika kita tidak bisa memilih ketika kita dilahirkan, akan lahir dibelahan bumi yang mana; ber etnis suku bangsa apakah kita; warga negara manakahkita; dilahirkan dikeluarga yang dengan orang tua seperti apa yang kita inginkan yang harmonis atau yang anarkis; kondisi perekonomian orangtua kita yang bergelimang harta atau yang sederhana atau bahkan serba kekurangan, atau kehidupan jaya kemudian mengalami kajatuhan, atau dari nol menuju kejayaan gemilang; kehidupan kita yang penuh kasih sayang dan bimbingan orang tua dan kecukupan materi ataukah jauh dari kasih sayang dan kehangatan keluarga serta materi baik karena kehilangan orang tua kita atau karena kita tidak mendapatkan perhatian orang tua walaupun mereka masih ada. Peluang-peluang hidup yang lebih baik yang terlewatkan karena dikorbankan demi kebaikan semua fihak. Semua adalah suratan-Nya. Kita berpindah dari suatu tempat tingal ke tempat lain mengikuti garis hidup orang tua. Sampai seperti inilah pribadi kita sekarang yang terbentuk dari hasil perjalanan panjang tempaan kehidupan dan cinta kasih orang-orang di sekeliling kita. Seperti inilah akhirnya pada suatu tempat terindah dibumi ini terbentuk menjadi pribadi seorang Nana dan pribadi seorang Dani. Pribadi super menurut versi pribadi kami masing-masing.
Kami tidak pernah kenal sebelumnya, nana tidak pernah tahu seperti apa akang sebenarnya,dan akang tidak pernah tahu sebelumnya seperti apa nana sebenarnya hingga suatu hari kami bertemu, berkenalan dan selama kebersamaan kami saling memahami sifat dan tingkah laku kami. Akhirnya tidak pernah ragu nana untuk untuk menganguk dan berkata “ya, nana mau” ketika akang bertanya “mau ga jadi istri akang?”. Hadist Rasullullah SAW bahwa menikah adalah sunnahnya, dengan menikah sempurnalah keIslaman seorang muslim. Dan dengan menikah, seseorang akan mendapatkan ketenangan batin serta terhindar dari fitnah.
Semua terbukti setahun kemarin, kita saling berbagi, saling mengasihi dan saling mengerti dalam segala hal. Banyak musibah yang kami alami, namun akang selalu sabar, siap memimpin didepan, pandai mengambil keputusan-keputusan, nana tenaaaang jadinya bersama akang. Akang sayang banget sama nana. Akang selalu bilang “selamanya ya kita begini!!”. Dan nana selalu menjawab “Ya, selamanya kita begini ya kang! Akang sayang nana dan nana saaaaaaayang akang!, selalu begini ya, selamanya!” Amin.
Sepenggal do’a yang selalu akang panjatkan jika jadi imam shalat kami, dan menjadi permohonan kami setiap hari :………… “Ya Allah, Ya Rahman, Ya Rahim, tunjukkanlah hamba jalan yang benar, jalan yang lurus, jauhkanlah hamba dari segala mara bahaya dan godaan syetan yang terkutuk. Berikanlah hamba putra putri yang shaleh dan shalehah. Hamba memohon perlindungan dari-Mu Ya Allah. Hanya kepada-Mu tempat kami menyembah dan memohon pertolongan………… Amin.
Akang sayang, semoga kita selalu dalam ridha Allah menjalani kehidupan berkeluarga dimasa depan ini untuk mendapatkan rumah tangga yang sakinah mawaddah wa rahmah. Nana selalu siap mendampingi akang dalam keadaan apapun juga. Tak akan pula aku ingkari nikmat-Mu yang ini. Maka jadikanlah kami orang yang pandai bersyukur. Akang, kita sama-sama terus memperbaiki diri agar selalu lebih dekat dengan Allah SWT dan mendapat barokah-Nya dalam pernikahan kita. Semoga kita menjadi suami istri didunia yang indah ini dan diakhirat kelak yang kekal abadi. Amin.

Kebahagiaan dihari ini kami rasakan dalam Keluarga Besar Bapak Denny, Oma Erna, Ade Dina dan Kami berdua, selain itu juga khususnya nana bagikan kebahagiaan kami special untuk adindaku Fanny “eva”: tenguhkan hatimu dan luruskan niat kita menggapai kebahagiaan masa depan yang full rahmat Allah dan Barokah, dengarkan hatimu yang berbicara, segalanya ada resikonya masing-masing, iklaskan hati dengan kelebihan dan kekurangan yang ada, insyaallah Allah selalu membimbingmu, jalan didepan adalah pilihanmu sayang, Nana dan Kang Dani mendukungmu selalu. Kalo ada yang nakal sama Fanny,awas!!! nanti nana cubit !!!
Juga tak lupa untuk ci bungcu Byan”violet” : Jalanmu sudah kau pilih sayang, saling meneguhkan hati sangatlah penting karena jalan didepan kita tak selalu mulus seperti yang kita bayangkan namun penuh keindahan untuk dilalui bersama. Percayalah dengan kekuatan cinta dan kasih sayang, efeknya luar biasa untuk kehidupan kita. Nana dan Kang Dani mendukungmu selalu.